Kamis, 18 Desember 2014

"Kau ini... ternyata rasa itu sudah tidak ada ya?"

Sekalipun aku menangis, perasaan itu tak akan pernah sama lagi. Sekalipun aku berdiri di hadapanmu, kau tak akan melihatku dengan cara yang sama. Tatapan sendu itu, kini berubah tajam. Seolah aku adalah orang asing, yang tak akan pernah pantas untuk mendapatkan hatimu, secuil saja.
Seolah aku adalah lagu lama, yang tak pantas lagi kau nyanyikan. Sehingga sesuatu yang mulai teredam, tak akan pernah lagi terdengar.

Sosokmu bukan lagi seperti yang dulu. Kupikir, sudah berapa lama waktu yang kujelajah tanpamu, sejak gadis itu datang.

"Oh, hai kau yang disana?"

"Pernahkah aku bertemu denganmu?"

Dan keduanya terdiam, saling memandang. Aku mencari kejujuran dalam matanya. Sedangkan ia menerka, siapa gerangan gadis berbaju lusuh ini?

Hei, ini aku. 
Aku yang tak pantas lagi kau tengok dan kau ingat sekalipun.

Ini aku.
Aku yang masih sering mencarimu,
Menunggumu,
Menantimu
Dan aku...

Kau terbelalak, seperti pernah melihat sesuatu.
De Javu?
kau pikir de javu, kan?

Dan sesaat kemudian, kau berjalan ke arahku
Melewatiku, tanpa sepatah katapun.
Disaat itu pula aku tersadar,

Kau ini.... ternyata rasa itu sudah tidak ada, ya...



Transparent Butterfly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar